Perjalanan ke Gumuk Pasir Yogyakarta
Nikah itu tertawa bersama
Kala itu sore menjelang matahari yang ingin meninggalkan siangnya. dan malam ingin mengambil alih tugasnya. aku dan kekasihku sedang asyik menyusuri sudut kota yogyakarta yang penuh dengan keistimewaanya.
kami mengendarai motor honda supra x warna hitam dan ada lisnya hijau. kekasihku sedang berulang tahun, namun diriku seakan akan tak mengetahuinya. ku ajak kekasihku menaiki motor degan jaket hitam yang ku kenakan dan jaket warna coklat terpakai oleh kekasih hatiku.
tak lupa gitar yang selama ini menemaniku kubawa.
kekasihku bertanya kepadaku, "ay (panggilan sayang kita) kita mau kemana sore sore gini?" ku jawab "yuk kita jalan jalan menyusuri sudut indahnya jogja". dia tak mengetahui kalau aku sudah mempersiapkan surprise ulang tahunnya. mungkin dalam hatinya bertanya-tanya. "kok tumben nih ulang tahunku ndak ada sesuatu yang wah, kan biasanya dia suka bikin hal-hal yang istimewa. padahal waktu sudah sore dan mau malam, apa dia lupa". mungkin kata-kata itu yang ada dalam hatinya.
waktu menunjukkan jam setengah 5 sore, dia bertanya lagi setelah menysuri jalan di sekitar alun-alun kidul. "kita mau kemana sih ay?' ku jawab, "udah ikut ajah". akhirnya karena waktu sudah mulai sore, motor kugerakkan ke arah pantai parangtritis.
setelah selang waktu, matahari mulai tampak akan tenggelam, dan kecepatan kendaraan mulai ku percepat, hingga di kecepatan 80 km/jam. sebenernya ndak kenceng kenceng amat sih. gitar dibawa oleh kekasihku seperti gendong tas punggung di belakang. terdengar suara "gludak" akupun kaget, karena kita sedang asik ngobrol diatas kendaraan sambil menuju ke pantai parang tritis.
kupelankan sepeda motor dan bertanya kepadanya"napa ay?'"sambil menoleh kebelakang, jawabnya"ay helemnya jatoh" sambil senyum setengah ketawa. kita pun tertawa bersama di pinggir jalan, sambil kuambil helemnya. dengan nada khas jogja sambil bercanda "kok isoooone" padahal tadi udah aku pakaiin sampai bunyi klik.
setelah kupaikan kembali helemnya, kita melanjutkan perjalanan. diatas kendaraan yang kita naiki kita tertawa-tawa atas kejadian yang barusan kita alami. musibah, namun membuat bahagia dan tertawa bersama.
sesampai di gumuk pasir, aku parkirkan motorku, dan mengajak kekasihku untuk naik ke atas gumuk pasir tersebut.
Gumuk pasir |
setelah melihat senja di sore hari dengan keindahan gumuk pasir yang begitu menawan, akhirnya kita turun keparkiran untuk mencari masjid terdekat melaksanakan sholat maghrib. setelah ku hidupkan motorku dan kunaiki ternyata ada yang aneh, ban depan dari motor supraku bocor, akhirnya kudorong sambil bercanda di jalan dan kutemukan tukang tambal ban.
situasi belum sholat maghrib, bapak tukang tambal ban begitu baik, "masnya mau shoalat ya?" dia bertanya. iya pak ku jawab. abis itu si bapak menawarkan untuk menggunakan motronya untuk kupakai ke masjid terdekat. alhamdulillah selesai sholat aku datang ke lokasi tambal ban, dan proses penambalan sudah selesai.
kubayar atas jasa penambalan dan melanjutkan perjalanan ke arah kota, sampailah kota sambil ngobrol ngalor ngidul ndak jelas,,heheh.
sampailah kita di alun alun kidul malam itu, begitu ramai dengan mobil hias lampu yang di kayuh, jajanan serta minuman yang di tawarkan. kita berhenti disalah satu lesehan di alun alun kidul, kupesan wedang ronde untuk menghangatkan badan. malam itu juga aku menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan gitar yang ku bawa untuknya. sambil menikmati wedang ronde berdua. sederhana namun penuh dengan makna.
Alun-alun Kidul Yogyakarta |
"hari ini, hari yang kau tunggu
bertambah satu tahun, siamu
bahagialah slalu
Yang kuberi, bukan jam dan cincin
bukan seikat bunga atau puisi juga kalung hati,
Maaf, bukannya pelit.
atau nggak mau bermodal dikit.
yang ingin aku, beri padamu do'a stulus hati.
semoga Tuhan, melindungi kamu
serta tercapai semua angan dan cita-citamu.
mudah mudahan, diberi umur panjang,
sehat selama-lamanya.
karena cinta semuanya jadi berwarna. begitulah arti cinta sesungguhnya. kenyamanan lah yang dibutuhkan oleh setiap insan
Comments
Post a Comment