REFLEKSI TOLERANSI

REFLEKSI TOLERANSI

Kata toleransi di abad 21 ini sering kali kita dengar, mulai dari media sosial, perbincangan hangat teman, berita ditelevisi sampai radio yang menemani pisang goreng dan kopi di pagi hari. Kata toleransi selalu diungkapkan apabila ada ketidak setujuan dari salah satu pihak yang sedang berkegiatan sehari hari. Toleransi waktu, toleransi bermasarakat, toleransi beragama, toleransi berbudaya, dan masih banyak lagi toleransi yang lainnya.
Apasih arti toleransi sebenarnya?. Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap toleransi menghindarkan terjadinya diskriminasi yang berada dalam suatu kelompok masyarakat.
Pemahaman arti kata toleransi akan membawa bangsa semakin sejahtera, karena, dengan toleransi masyarakat akan saling menghomati, saling berbagi, saling menghargai, saling menyayangi, dan masih banyak lagi manfaat yang akan mucul dari kata toleransi. Sebaliknya, jika kata toleransi tidak dapat dipahami dengan baik, maka yang terjadi adalah pemahaman yang bersifat benar menurut individu dipaksakan untuk individu lain. Atas dasar kebenaran yang diungkapkan individu, menimbulkan pemaksaan dalam makna toleransi. Sejatinya toleransi punya batasan-batasan tertentu.
Contoh dalam toleransi berbudaya, Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki beragam budaya. budaya masyarakat jawa yang terkenal dengan lembut dan ramah dalam bertingkah laku, beda lain pulau Sumatra dengan ketegasannya, beda lagi dengan orang Sulawesi, Kalimantan, papua dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dengan banyaknya budaya yang beragam, Indonesia termasuk Negara yang kaya akan budayanya. Untuk menjaga budaya yang dimiliki, harus ada kata toleransi didalamnya. Tidak menjelekan antara satu budaya dengan budaya yang lainnya, tidak membanding-bandingkan antara satu dengan yang lainnya, yang diharapkan adalah saling menghargai satu sama lainnya, saling menghormati budaya yang satu dengan yang lainnya. Dari sini akan timbul kemajemukan dalam berbangsa dan bernegara. Dan arti bineka tunggal ika akan melekat pada jiwa setiap jiwa yang menghirup nafas diatas tanah air Indonesia. Itu semua yang diharapkan oleh bangsa Indonesia. Namun ada saja oknum-oknum yang tidak menginginkan hal tersebut, selalu membangkang dan mengatakan bahwa budayanya lah yang paling baik dan harus di ikuti oleh yang lainnya.
Isu-isu toleransi juga muncul ke permukaan Indonesia. Isu toleransi beragama, agama yang satu menyalahkan agama yang lainnya, agama yang lain memaksakan hak beragama yang lainnya juga. Apakah ini yang dinamakan toleransi. Sejatinya toleransi beragama diartikan sebagai sikap yang saling menghargai dan saling memahami, tidak menjelekkan atau memaksakan kehendak.
Paham toleransi yang terjadi sekarang ini adalah antara umat muslim dan umat non muslim. Ketika umat muslim merayakan hari raya idul fitri, ada saja umat non muslim yang mengucapkan selamat hari raya idul fitri. Dan sebaliknya, ketika umat non muslim merayakan hari natal, umat muslim mengucapkan selamat hari natal. Melihat kejadian seperti ini ada kegelisahan yang terbenak didalam sebagian masyarakat.
Arti toleransi beragama inilah yang kurang pas. Artinya kita sangat diwajibkan untuk menghormati antara agama yang satu dengan yang lainnya. Namun bukan berarti juga ikut kegiatan keagamaan yang ada didalamnya. Dikarenakan hal itu sudah masuk kedalam akidah. Arti toleransi beragama yang baik adalah didalam kegiatan sosial, contohnya saling membantu dalam mengembangkan masyarakat yang adil dan makmur. Saling menghormati satu dengan yang lainnya. Biarkan beribadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing tanpa memaksakan kehendak. Itulah arti toleransi yang sederhana. Bukan arti toleeransi yang mencampurkan akidah atau syariah kedalam kehidupan beragama.
Banyak sekali masyarakat yang dibutakan dengan  semua ini, dengan menggunakan kata toleransi, mencampur adukkan antara mana yang harus ditolreansi dan mana yang tidak harus ditoleransi. Jadi kata tolransi ini sangat penting untuk kehidupan manusia, penting bukan berate kata yang lain tidak penting, semuanya penting jika bisa memahami semuanya. Karena orang penting tau akan kepentingan.
Tidak sampai disitu saja, toleransi bertetangga atau bermsyarakat. Seharusnya satu keluarga dengan keluarga yang lain saling menghormati dan saling menghargai apalagi yang tinggal diperkotaan, sering kali didapatkan diperumahan yang asal muasal bukan dari kota itu sendiri, melainkan dari kota lain. Dan akhirnya bercampur agama, budaya, kepercayaan, sikap dan tingkah laku.
Hidup tentram diidamkan setiap masyarakat, namun ada kalanya perselisihan terjadi di antara masyarakat karena ketersinggungan oleh prakata yang disampaikan. Jika permaslahan ini terjadi apa yang harus kita lakukan?. Yang harus kita lakukan adalah menjaga kemajemukan diantara masyarakat. Dengan cara meminta maaf karena belum mengetahui budaya asli daerahnya, dan dikemudian hari tidak lagi mengatakan hal-hal yang menyinggung dengan perkataan-perkataan yang menyakiti hatinya.
Contoh kecil dalam berbahasa, arti kata dahar dalam bahasa jawa adalah makan, yang diperuntukkan untuk orang yang lebih tua, kata dahar sangat lembut bagi orang jawa. Namun kata dahar bagi orang sunda itu kasar. Jadi lebih baik menggunakan bahasa Indonesia resmi jika belum mengetahui bahasa jawa atau bahas sunda dengan baik. Adalagi logat orang jawa yang lemah lembut, jika bertemu dengan orang luar jawa yang mayoritas tegas. Maka harus saling memahami, bukan saling menghina.
Contoh lain didunia nayata. Dalam satu group kepramukaan ada lima anak yang semuanya tak mempunyai latar belakang yang sama, anak yang pertama beragama islam, yang kedua beragama Kristen, yang ketiga Bergama budha, yang kelima beragama budha. Ketika datang waktu sholat, teman yang non muslim mempersilahkan kepada yang muslim untuk melaksanakan sholat sedang yang lain menunggu. Ketika hari minggu, teman yang lain mempersilahkan yang beragama Kristen untuk beribadah di gereja. Dan seterusnya saling menghargai dan mempersilahkan untuk beribadah sesuai kepercayaannya masing-masing tanpa harus memaksakan kehendak. Inilah contoh kecil dari toleransi beragama. Tidak mencampuradukkan antara toleransi dengan akidah masing masing.
Hidup bermajemuk sangat membahagiakan, banyak hal yang bisa kita pelajari, mulai dari sikap dan tingkah laku sampai ke pribadian seseorang. Disini lah arti toleransi yang sebenarnya. Tidak membedakan, tidak mengucilkan, tidak menghina. Namun saling memhami antara stu dengan yang lainnya.
Bersosial adalah kewajiban bagi semua masyarakat yang ada dimuka bumi ini, karena manusia sejatinya adalah makhluk sosial yang artinya tidak bisa hidup sendiri, jika kita sakit, kita membutuhan dokter, jika kita belajar, kita membuthkan guru, jika kita meninggal, kita butuh orang yang menguburkan kita. Jadi bersosial sangat baik untuk maysarakat. Dengan toleransi akan membawa masyarakat yang bermajemuk dan berbangsa. Teringat kata seorang guru yang sering mengajarkan kita di kelas dengan lagu balonku ada lima, rupa rupa warnanya, merah kuning kelabu, hujau muda dan biru. Dari beragam warna ini diharapkan satu warna dengan warna yang lainnya saling menghormati dan menghargai. Tidak memecah belah. Dilanjutkan dengan kalimat, meletus balon hijau DARRR hatiku sangat kacau. Dari kalimat ini, jika ada salah satu dari kelima warna ini yang keluar dari keberagaman, maka akan membuat hati setiap masyarakat kacau. Bisa sakit hati atau menjadi peperangan yang abadi. Maka, dari sini kita dapat mengambil hikmahnya. Yaitu hidup beragam itu sangat baik, hidup bertoleransi juga sangat baik. Jika salah satu dari masyarakat yang tak bertoleransi, maka yang terjadi adalah kerusakan yang abadi. Maka bertoleransilah dalam segala hal.



  

Comments

Advertisement

Popular posts from this blog

Contoh Surat Permohonan Untuk Pembuatan Referensi Bank

5 Unsur Kecerdasan Emosi Menurut Daniel Goleman

Rumah Makan Unik Yogyakarta, “Kampoeng Mataraman” dengan Menu ala Rumahan