Ilmu Cinta
Ilmu Cinta
Oleh : Tri Utafianto/20 Januari 2016
Cinta adalah satu
kata yang tidak asing didengar, namun banyak orang yang kurang memahami arit
cinta sebenarnya. Cinta bukanlah cinta jika satu dengan lainnya saling
bermusuhan atau tidak ada pemahaman diantara keduanya, itulah cinta.
Cinta kepada
Allah, cinta kepada rasul, cinta kepada nabi, cinta kepada orang tua, cinta
kepada kekasih tercinta. Setiap insan pasti pernah merasakan jatuh cinta ,
karena cinta adalah anugrah yang terindah yang Allah berikan kepada setiap
hamba-Nya.
Cinta bisa membuat
seorang hamba menjadi kuat, berani, berperilaku nekat dan lain sebagainya.
Cinta bisa merubah sakit menjadi sehat, neraka menjadi istana, sedih menjadi
senang, tangis menjadi tawa. Cinta datang kapan saja, tapi ketika cinta datang
kita akan merasa ragu unuk menjumpainya. Cinta bisa merubah segalanya. Dengan
cinta kita bisa berbuat baik dan bisa mempererat tali persaudaraan.
Cinta dalam
keluarga dibangun oleh keluarga. Yang terdiri dari ayah ibu dan anak, jika satu
sama lain saling memahami dan menyayangi pasti keluarga akan menjadi keluarga
yang damai dan bahagia. Namun jika salah satu tidak bisa memahami hakikat cinta,
maka yang terjadi adalah kebencian yang nyata dan tidak akan hadir kebahagiaan
dalam keluarga.
Konfilk dalam
keluarga bukan karena kurangnya cinta, namun kurangnya ilmu tentang cinta.
Biasa terjadi dalam keluarga karena suami yang kurang mempunyai keterampilan
dalam cinta. Keterampilan dalam mendengarkan curhat .Tidak banyak suami yang
pandai mendengarkan curhat, apalagi curhatan istri, namun banyak suami yang
pandai mendengar curhat teman sekantornya, itu yang terjadi di masa modern ini.
Jika
mendengarkan curhatan istri, komentar yang di benak suami adalah “gitu ajah
diceritain, pentingnya dimana?”, yang sering muncul di kepala suami adalah “itu
peristiwa berapa kali ? ini cerita yang ke empat”.
Yang harus suami lakukan setiap kali istri
bercerita adalah, anggaplah itu sesuatu yang penting yang harus didengarkan,
anggaplah cerita itu jika tidak didengarkan bisa menyebabkan perang dunia ke 3,
anggaplah itu sangat penting , dan suami harus berfikiran walaupun itu cerita
yang ketiga, namun anggaplah itu cerita yang pertama dan harus didengarkan. Ini
adalah benteng terkuat dari persoalan-persoalan yang bisa mengancam keutuhan
keluarga yaitu menjadi seorang pendegar setia dan menyimak curhatan istri
dengan penuh khidmat.
Banyak rumah
tangga yang mempunayi konflik bukan karena kurangnya cinta tapi kurangnya ilmu
tentang cinta. Termasuk ilmu tentang cinta adalah ilmu tentang mendengarkan,
ilmu tentang menyimak tangis. Hati hati dengan perkataan “buat apa menangis,
menangis itu tidak menyelesaikan masalah” perkataan ini berpotensi menuju konflik
di dalam keluarga.
Karena lelaki
yang diPUJA oleh wanita biasanya tidak menyuruh menghentikan tangisnya. lelaki
yang diPUJA oleh wanita cirinya adalah menyediakan tempat yang paling nyaman
untuk menangis sampai tuntas , DIBAHUNYA atau DISANDARANYA. Ini yang ada pada
diri Rasulullah SAW.
Bayangkan
jika seorang suami tidak mengangani msalah tangis itu, dia akan menangis pada
lelaki lain, wanita itu selalu mencari telinga untuk mendegarkan curhatnya,
jika suami tidak mendengarkan curhatnya maka istri akan mencari telinga lain
untuk mendengarkannya, maka ini keterampilan penitIng bagi lelaki yang harus
dimiliki.
Bagitu juga
sebaliknya, seorang istri harus memahami pemikiran suaminya. Karena kebanyakan
laki-laki berfikir menggunakan akal sedangkan wanita lebih mengedepankan hati.
Seorang suami juga butuh perhatian layaknya istri.
Semoga Bermanfaat.....
Comments
Post a Comment