Tasawuf di Indonesia
TASAWUF
DI INDONESIA
HMZAH
FANSURI [ W.1016 H/1658 M]
Disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan
Dalam mata kuliah:
Ilmu Tasawuf
Dosen pengampu:
Dr.H.Nur Hadi
Ihsan,MIRKH
Oleh:
TRI UTAFIANTO (PAI 3)
32.1.1.9569
Fakultas Tarbiyah
Pendidikan
Agama Islam
Semester 3
INSTITUT STUDI ISLAM DARUSSALAM
PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PONOROGO
Tahun Ajaran: 2012/1432
Pengertian tasawuf.
Dalam mengajukan teori tentang pengrtian tasawuf baik secara
etimologi maupun secara istilah para ahli berbeda pendapat.
Secara etimologi pengertian tasawuf terdiri atas beberapa macam
pengertian.
1.
Tasawuf
berasal dari istilah yang dikonotasikan dengan ahli sufah yang berarti
sekelompok orang pada masa rasulullah yang hidupnya diisi dengan banyak berdiam
di serambi-serambi masjid,dan mereka mengapdikan hidupnya untuk beribadah
kepada Allah.
2.
Ada
yang mengatakan tasawuf berasal dari kata shafa kata shafa ini berbentuk fi’il
mabni majhul sehingg menjadi islam mutlaq dengan huruf ya’ nisbah,yang berarti
nama bagi orang-orang yang bersih dan suci maksudnya adalah orang-orang yang
mensucikan dirinya di hadapan Tuhannya.
3.
Ada
yang mengatakan istilah tasawuf berasal dari kata shaf makna shaf ini
dinisbahkan kepada orang yang ketika sholat selalu berada pada shaf yang paling
depan
4.
Ada
yang mengatakan bahwa istilah tasawuf dinisbahkan kepada orangorang dari bani
shufah.
Tasawuf ada yang menisbahkan dengan istilah bahasa grik atau bahasa
yunani yaitu saufi istilah ini disamakan maknanya dengan kata hikmah yang
berati kebijaksana’an.
Pengertian
tasawuf menurut istilah.
1.
Menurut
al-Jurairi ketika ditanya tentang tasawuf dia menjawab.
الدخلول في خلق سني والخروج من كل خلق من دنوي
Yang
artinya : “masuk kedalam segala budi ( akhlak ) yang mulia dan keluar dari budi
pekerti yang rendah”
2.
Menurut
Al-Junaidi ia memberi rumusan tentang tasawuf sebagai berikut :
هو ان يميتك الحق ويحييك به
Yang
artinya : (tasawuf ) ialah (kesadaran)
bahwa yang hak (Allah) yang mematikanmu dan menghidupkanmu.
Menurut
Al-Junaidi ia mendefinisikan “tasawuf adalah membersihkan hati dari apa saja
yang mengganggu perasaan makhluk,berjuang meninggalkan pengaruh budu yang asal
(instan) kita,memadamkan sifat-sifat kelemahan kita sebagai manusia,menjauhi
segala seruan hawa nafsu,mendekati sifat-sifat suci kerohanian,bergantung pada
ilmu hakikat,memakai barang yang penting dan terlebih kekal,menaburkan nasehat
kepada semua orang,memegang teguh janji dengan Allah dalam hal hakikat,dan
mengikuti contoh rasulullah dalam hal syari’at,
Dapat kita
simpulkan ungkapan al junaidi yaitu : Ilmu Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari
usaha-usaha membersihkan diri berjuang memerangi hawa nafsu,mencari jalan
kesucian dalam makrifat menuju keabadian,saling mengingatkan antar
manusia,serta beregang teguh pada janji Allah dan mengikuti syari’at rasulullah
mendekatkan diri dan mencapai keridlo’an-Nya.
DASAR-DSAR
TASAWUF
1.Dasar
Al-Qur’an
Al-Qur’an dan
As-Sunnah adalah nash.Setiap muslim kpan dan dimanapun dibebani tanggung jawab
untuk memahami dan melaksanakan kandungannya dalam bentuk amalan yang nyata.
Pemahaman terhadap nash tanpa pengalaman akan menimbulkan kesenjangan. Ketika
ditanya tentang akhlak Rasulullah,Aisyah menjawab ,”Al-Qur’an”.Para sahabat
terkenal sebagai orang-orang yang banyak menghapal isi Al-Qur’an dan kemudian
menyebarkannya kepada yang lain dengan isertai pengamalan dan penjiwaan
terhadap isinya.Mereka berusaha menerapkan akhlak atau perilaku mereka dengan
mencontoh akhlak Rasulullah,yakni akhlak Al-Qur’an.
Dalam hal
inilah,tasawuf ,pada awal pembentukkanya adalah manifestasi akhlak atau
keagamaan.Moral keagamaan ini banyak disinggung dalam Al-Qur’an dan
As-Sunnah.Dengan demikian,sumber pertama rtasawuf adalah ajaran-ajaran
islam,sebap tasawuf ditimba dari Al-Qur’an,As-Sunnah, dan amalan-amalan serta
ucapan para sahabat tentu saja tidak keluar dari ruang lingkup Al-Qur’an dan
As-Sunnah,Dengan begitu ,Justru itu sumber utama tasawuf adalah Al-Qur’an dan
As-Sunnah itu sendiri.
Dalam Al-Qur’an Allah pun memerintahkan manusia agar senaniasa
bertaubat,membersihkan diri,dan memohon ampunnan kepada-Nya sehingga memperoleh
cahaya dari-Nya.
Al-Qur’an pun menegaskan tentang keberadaan Allah dimana pun
hamba-hambanya berada.hal ini sebagai di tegaskan dalam ayat al-qur’an :
ولله المشرق والمغرب فاينما تولوا فثم وجه الله ان الله واسع عليم.(
البقرة : 115)
Artinya
:
“Dan
kepunyaan Allah-lah timur dn barat,maka mkemanapun kamu menghadap,disitullah
wajah Allah,Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya lagi maha mengetaui)”
Bagi kaum sufi
ayat di atas mengandung arti bahwa imana saja Tuhan ada di situ juga Tuhan
dapat di jumpai.Allahpun akan memberikan cahaya kepada orang-orang yang
dikehendaki-Nya.
2.Dasar
Hadis
Tasawuf juga dapat dilihat dari kerangka hadis.Umumnya yang
dinyatakan sebagai landasan ajaran-ajaran tasawuf adalah hadis berikut :
من عرف نفسه فقد عرف ربه
Artinya
:
“Barang
siapa yang mengenal dirinya sendiri, maka akan mengenal Tuhannya”
Hadis diatas
memberi petunjuk bahwa manusia dan Tuhan dapat bersatu. Diri manusia dapat
melebur dalam diri Tuhan,yang selanjutnya dikenal dengan istilah fana’. Yaitu
fana-Nya makhluk sebagai yang mencintai kepada Tuhan sebagai yang dicinainya.
Naun istilah lebur atau fana ini harus dipertegas bahwa antara Tuhan dan
manusia tetap ada jarak yagn pemisah, sehingga tetap berbeda antara Tuhan
dengan hamba-Nya.Di sini hanya menunjukkan keakraban antara mkhluk dan Khaliknya.
3.Dalam kehidupan Nabi Muhammad juga
terdapat petunjuk yang menggambarkan bahwa dirinya sebagai seorang sufi. Nabi
Muhammad telah melakukan pengasingan diri ke Gua Hira menjelang datang nya
wahyu.Beliau menjauhi pola idup kebendaan saat orang Arab tengah tenggelam
didalamnya,seperti dalam praktik perdagangan yang diasarkan pada prinsip
menghalalkan segala cara.
Selama di Gua
Hira Nabi Muhammad hanya brtafakur,beribadah dan hidup sebagai seorang
zahid.Bliau hidup sangat sederhana’bahkan terkadang memakai pakaian
tambalan,tidak memakan makanan dan minuman,keculai yang halal,dan setiap malam
senantiasa beribadah kepaa Allah SWT.Sehingga siti Aisyah bertanya “Mengapa
engkau berbuat begini,Ya Rasulullah,padahal Allah senantiasa mengampuni dosamu?”Rasulullah
menjawab “apakah engkau tidak mengiinginkanku menjadi hamba yang bersyukur
kepada Allah?”
CIRI UMUM TASAWUF
Abu Al-Wafa
al-ghanimi At-Tatazani ( peneliti tasawuf ) tidak merumuskan definisi tasawuf
dalam bukunya.Madkhal ila At-Tasawuf al islami (pengantar tasawuf al islami
).Menurutnya secara umum , tasawuf mempunyai 5 ciri umum , yaitu 1.peningkatan
moral; 2.pemenuhan fana ( sirna );
3.pengetahuan intuitif langsung ; 4.timbulnya rasa kebahagiaan sebagai
karunia Allah dalam diri seorang sufi karena tercapainya maqomat; 5.enggunaan
simbol simbol pengungkapan yang biasanya mengandung pengertian harfiah dan
tersirat.
Tasawuf di indonesia HAMZAH FANSURI
( W.1016 H/1607 M ).
Tasawuf
merupakan bagian yang tak terpsahkan dari kajian islam diindonesia.Sejak
masuknya islam keindonesia ,unsur tasawuf telah mewarnai kehidupan keagamaan
masyarakat,bahkan hingga saat kinipun,nuansa tasawuf masih keihatan menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari pengalaman keagamaan sebagian kaum muslimin
Indonesia.Hhal ini terbukti dengansemakin maraknya kajian Islam dibidang ini
dan juga melalu gerakan Tarekat Muktabaroh yang masih berpengaruh di msyarakat.
1.Riwayat singkat hidup Hamzah Fansuri.
Nama Hamzah
Fansuri di nusantara bagi kalangan ulama dan sejarah penyelidik keislaman tak
asing lagi.Hampir semua penulis sejarah islam mencatat bahwa Syeh Hamzah
Fansuri dan muridnya syeh Syamsuddin Sumatrani termasuk tokoh sufi yang sepaham
dengan al-hallaj.Paham Hulul,Ittihad,Mahabbah dan lain-lain adalah seirama.Syeh
Hamzah Fansuri di akui sebagai salah seorang pujangga islam yang sangat populer
pada zamannya, dan hingga kini namanya menghisi lembaran sejarah-sejarah
kesustrasaan Melayu dan Indonesia.Namnay tercatat sebagai kaliber besar dalam
perkembangan islam di Nusantara dari abadnya hingga ke abad kini.Dalam
buku-buku sejarah mengenai Aceh ,namnya selalu diuraikan dengan panjang.
Karya-karya
syekh Hamzah fansuri,baik yang berbentuk say’ir maupun berbentuk prosabanyak
menarik perhatian para sarjana,baik sarjana barat atau orientalis barat
maupunsarjana setempat. Yang banyak membicarakan tentangnya,antara lain Prof
.A.Teeuw juga R.O.Winstedt yang mengakui bahwa Hamzah Fansuri yang mempunyai
semangat luar biasa yang tak terdapat apada orang lain.Dua orang yaitu J.Doorenbos
dan sed Muhammad Naquib Al-Attas mendapatkan Ph.D.masing-masing di Universitas
Leiden dan London.
2.Ajaran tasawuf Hamzah Fansuri
Pemikiran-pemikiran
Fansuri tentang tasawuf banyak diipengaruhi oleh Ibn Arabi dalam paham Wahdat
Wujud-Nya diantara ajaran-ajaran adalah :
a.
Allah,Allah
adalah Dzat yang mutlak dan qodim sebab Dia adalah yang pertama dan pencipta
alam semesta,Allah lebih dekat dari pada leher manusia sendiri,dan bahwa Allah
tidak bertempat,sekalipun sering dikatakan bahw Ia adalah dimana-mana.Ketika
menjelaskan ayat “fainnama tuwallau fa tsamma waj’hullah”ia katakan bahwa
kemungkinan untuk memandang wjah Allah di mana-mana merupakan unio-mistica.
Para sufi mensafsirkan “wajah Allah”sebagai sifat-sifat Tuhan seperti
Pengasih,Penyayang,Jahal,dan Jamal.dalam salah atu sya’irnya :
“Mahbubmu itu tiada berha’il
Pada ayna ma tuwallu jangan kau ghofil
Fa tsamma wajhullah sempurna wasil
Inilah jalan orang yang kamil”
Hamzah menolak ajaran pranayama dalam agama hindu yang membayangka
Tuhan berada dibagian tertentu dari tubuh seperti ubun-ubun yang dipandang
sebagai jiwa dan dijadikan sebagai titik konsentrasi dalam mencapai usaha
persatuan.
b.
Hakikat
wujud dan penciptaan,Menurutnya,Wujud itu hanyalah satu walaupun kelihatan
banyak. Dari wujud yang satu ini ada yang merupakan kulit (Mazh-har,kenyataan
lahir )dan ada yang berupa isi ( kenyataan batin ).Semua benda yang ada
sebenarnya merupakan manifestasi dari yang haqiqi yang disebut Al-Haqq
Ta’ala.Ia menggambarkan wujud Tuhan bagaikan lautan dalam yang tak
bergerak,sedangkan alam semesta merupakan gelombang lautan wujud
Tuhan.Pengaliran dari Dzat yag mutlak ini diumpamamakan gerak ombak yang
menimbulkan uap,asap,awan dan kemudian menjadi dunia gejala. Itullah yang
disebut Ta’ayyun dari Dzat yang La Ta’ayyun.Itupunlah yang di sebut
Tanazul,Kemudian segala sesuatu akan kembali kepada Tuhan yang digambarkan
bagaikan uap ,asap,awan, lalu hujan dan sungai kembali lagi kelautan.
Pengembaraan yng pernah dilakukan Fansuri berupa jasad dan rohani
diungkapkannya dengan sya’ir :
“Hamzah Mansur di dalam mekah
Mencari Tuhan di Baitl Ka’bah
Di Barus ke Kudus terlalu payah
Akhirnya dapat didalam rumah”
Sya’ir Fansuri yang lain :
“Hamzah Gharib
Aakan rumahnya baitul ma’muri
Kursinya sekaian kafuri
Di negri Fansur minal asjari”
Kata-kata fansuri tersebut merupakansindiran belaka terhadap apa
yang telah diucapkan oleh Abu Yazid Al-Bustami yang mengatakan bahwa Tuhan
berada dalam jubahnya Di dalam Al-Qur’anterdapat ayat-ayat
mutasyabihat,misalnya pada ayat ,”Di mana kamu hadapkan wajahmu,disitu ada
wajah Tuhan”.”Kami lebih dekat dari urat leher”
c.
Manusia.Walaupun
manusia sebagai tingkat terakhir dari penjelma’an, ia adalah tingkat yang paling
penting dan merupakan penjelma’an yang paling penuh dan sempurna,Ia adalah
aliran atau pancaran langsung dari Dzat yang mutlak,Ini mnunjukkan bahwasanya
ada semacam kesatuan antara Allah dan Manusia.
d.
Kelepasan,Manusia
sebagai makhluk penjelmaan yang sempurna dan berpotensi untuk menjadi insan
kamil ( Manusia sempurna ),tetapi karena ia lalai ,pandangannya kabur dan tiada
sadar bahwa seluruh alam semesta ini adalah palsu dan bayangan.
KESIMPULAN
Bahwasanya tasawuf itu mendekatkan diri kepada yang maha kuasa,sang
pencipta dengan cara mensucikan diri dari segala perbuatan yang dilarang oleh
Tuhanya dan mengerjakan Amalan yang diperintahkan oleh Tuhannya,selalu
bertaubat untuk memohon dihapuskan segala dosa yang ada pada dirinya,merasakan
bahwa Tuhan itu dekat lebih dekat dari pada urat nadi yang ada pada
manusia,percaya bahw Tuhan itu ada dimana-mana tapi bukandiartikan bahwasanya
Tuhan itu banyak,menyatu bukan di artikan bahwasanya Tuhan menyatu pada
dirinya,melainkan dekat pada dirinya,
Referensi
Judul buku : Ilmu Tasawuf
Penulis :Prof.Dr.M
Solihin,M.Ag.
Dr.Rosihon
Anwar.M.Ag
Cetakan 1 : Agustus 2008
M/Rajab 1429 H
Diterbitkan : CV PUSTAKA
SETIA
Jl.BKR
(lingkar selatan).
Comments
Post a Comment